Oleh: Stefanus Widananta
Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari, kain kabungku telah Kaubuka, punggangku Kauikat dengan sukacita.
Mazmur 30;12
Sudah bukan rahasia umum, ketika seseorang memiliki kekayaan, status sosial yang tinggi, banyak orang akan berusaha mendekat, hormat dan bahkan mau mendengar apa yang kita katakan.
Namun sebaliknya, apabila seseorang bukan siapa-siapa, keadaannya sedang terpuruk, hanya beberapa orang yang mau mendekat, bahkan banyak yang tidak peduli.
Demikian juga ketika kita sedang mengalami tantangan dan masalah yang berat, seringkali sedikit orang yang peduli, bahkan mungkin banyak yang menyalahkan, menuduh kita kurang beriman atau belum membereskan hidup kita dengan Tuhan, seperti sahabat-sahabat Ayub yang menuduh Ayub.
Kita mempunyai Allah yang peduli, bahkan kita ini adalah biji mata-Nya, Dia senantiasa mengerti dan peduli dengan keadaan dan kondisi kita, Dia sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan “Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”, demikian firman Tuhan.
Tuhan mempedulikan kita, apapun status sosial kita, siapapun kita, dalam keadaan apapun, Dia tidak pernah membeda-bedakan kita berdasarkan status sosial, bahkan Dia datang ke dunia untuk kita, orang berdosa.
Yesus berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tapi orang sakit”.
Jangan berkecil hati, apabila kita sedang terpuruk dan tidak ada yang mau peduli dengan keadaan kita, ingatlah bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia.
Tuhan Yesus memberkati.