Oleh: Pdt Martunas P. Manullang
Selamat sore dan salam damai sejahtera bagi kita semua.
Inilah salah satu nilai dalam kehidupan yang harus diwaspadai oleh setiap orang dalam perjalanan hidup ini. Itulah yang kita temukan mau diungkapkan ayat renungan hari ini, seperti tertulis pada 1 Timotius 6:10 : “Karena akar segala kejahatan adalah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka”.
Bagaimana kita mengenali nilai yang ada pada diri kita dalam hubungannya dengan uang, menjadi pokok perenungan kita pada hari ini.
Contoh, dalam hubungan kita dengan uang (termasuk harta kekayaan), kiranya kita tidak lupa untuk merenungkan tiga hal berikut:
Pertama, bagaimana kita memperoleh uang dan dengan cara apa? Cara yang baik, benar atau dengan cara yang salah?
Kedua, bagaimana kita mengelolanya. Demi pemuasan keinginan diri sendiri, atau mau memberikannya (membagikannya) kepada orang lain yang sangat membutuhkannya?
Ketiga, bagaimana sikap kita terhadap uang?
Apakah kita menjadikannya di urutan pertama prioritas atau keutamaan bagi kita, ataukan kita menempatkannya di urutan lainnya? Urutan di bawah 10 besar dari prioritas kita?
Ketiga pertanyaan di atas akan menolong kita untuk melihat seberapa besar kita menempatkan UANG sebagai salah satu NILAI yang penting dalam pikiran kita.
Ayat renungan hari ini, selain mengajak kita untuk melihat dengan lebih terbuka dan jujur, apa sebenarnya motivasi kita untuk mencari atau mengumpulkan uang, tetapi juga untuk mengawasi sikap kita sendiri terhadap uang, terutama saat kita menunjukkan jati diri berdasarkan kecintaan terhadap uang.
Sebenarnya, tanpa penjelasan pun, ayat renungan hari ini sudah cukup jelas bagi kita. Jelas dalam arti, janganlah kita sampai menyimpang dari iman atau menyiksa diri dengan berbagai duka, haya karena CINTA UANG.
Perasaan cukup dalam kebutuhan hidup ini, kiranya menjadi pertimbangan utama bagi kita, yang mencegah kita agar tidak terjatuh kepada berbagai jenis kejahatan hanya karena CINTA UANG.
Atau dengan kata lain, dapat dikatakan: Awas, hati-hati dengan keinginan untuk hidup mewah; jadilah hidup sederhana. Atau, saat kita menerima dan menikmati anugerah Tuhan, marilah juga kita menggunakannya (memberikannya) bagi kesejahteraan sesama kita. Berbagi dengan sesama.
Marilah mencintai sesama manusia (mis: Suami, Istri, Anak-anak, keluarga besar, teman-teman, orang lain, atau sesama kita, siapa pun dia/ mereka); lebih dari pada mencintai uang.
Jangan sampai kita melupakan diri sendiri, keluarga atau orang lain, apalagi melupakan Tuhan; hanya karena cinta uang.
Tetaplah menomorsatukan Tuhan dalam kehidupan, dan mensyukuri segala berkat dan kemurahan-Nya.
Mengapa?
Sebab Dialah (Tuhanlah) yang memberikan kesempatan bagi kita untuk hidup, hari lepas hari, hingga hari ini.
Marilah kita mensyukuri apa yang ada, segala pemberian Tuhan dalam kehidupan kita masing-masing.
Selamat beraktivitas di hari ini. Tuhan Yesus memberkati. Amin.
Pdt Martunas P. Manullang